The Second Day of Exams
Mari kita lupakan entry kemaren yang merupakan entry hasil kekacauan hormon sementara dan kembali pada kehidupan nyata. Tadinya mau kuhapus, tapi biarlah kubiarkan saja di sana sebagai tanda bahwa penulis blog ini manusia juga yang bisa PMS kadang-kadang.
Sejauh ini UTS cukup lancar.. yang membuatku cukup khawatir semua ini ternyata hanya kelihatan mudah di permukaannya. Mengingat bagaimana pusingnya aku menghadapinya, cukup mengherankan kalo ternyata gampang-gampang begini. Membuat seseorang berpikir ada udang di balik kertas soal..
Kemaren aku belajar Komunikasi Massa, yang seharusnya sama sekali tidak perlu dilakukan. Kenapa tidak perlu dilakukan? Inilah yang terjadi tadi pagi.. waktu aku melangkah keluar dari lift dan menuju kelas ujian Kommas. Ternyata anak-anak dari ujian yang sebelumnya masih belom keluar. Ujian apakah yang membuat para mahasiswa malang itu tertahan sampai lewat batas waktunya? Ohoho.. ternyata Statistika. Yang tidak kuambil mengingat aku sudah pindah jalur konsentrasi ke IMC.
Waktu lagi mengamati anak-anak Statistik dengan sedikit puas karena tidak mengambil mata kuliah itu, Mel dateng.
Aku: Gimana belajar Kommas?
Mel: Nggak belajar. Kan open book.
Aku: ....... *shock* ....
Mel: Iya, open book.
Um.. sepertinya ada seseorang yang lupa memberitahuku potongan informasi penting ini.. Mel, teganya kau -_- Aku semaleman belajar Kommas dari buku GJ itu.. tau gitu mending aku maen Neopets atau apa. Selain itu, karena tidak tahu informasi berharga ini, aku memutuskan dengan pandainya untuk nggak bawa buku Kommas! Dobellah kesialanku hari itu. Jadi kupikir, yah setidaknya kemaren aku memang belajar, dan mari berharap sedikit dari ketidakjelasan yang terkandung di dalam buku itu sempet nempel di otakku. Dan kan masih ada catetan, yang memang sih kuragukan bisa membantu mengingat sama GJ-nya dan cuma selembar.
Sampe di dalem... semua orang dengan tenang mengeluarkan buku mereka. Aku lagi pundung (tau pundung? nggak tau? tanya deh ama orang sebelah..) di deket pojokan karena aku sepertinya satu-satunya yang nggak tahu kalo open book, tapi tepat saat mau dimulai..
Pengawas: Yak, tutup bukunya semua.. ujiannya Tutup Buku.
Kelas: Hah? Open Book kok!
Aku: *tertawa jahat dalam hati*
Pengawas: Di sini tulisannya Tutup Buku. Nanti tanya sama dosennya, sekarang tutup dulu, nanti kalo ternyata open book ya dibuka lagi..
Soalnya ternyata salah satu dari soal-boleh-open book-tapi-sebenarnya-closed book-soalnya-jawabannya-nggak-bakal-ada-di-buku itu. Sering kan ada soal seperti itu? Dosennya bilang boleh buka buku, semua anak gembira, tapi ternyata soalnya jawabannya nggak akan ada di buku. Kalau bukan soal pendapat ya soal praktis/kasus. Jenis tipuan yang cukup menyebalkan, tapi aku malah bersyukur (bukan karena aku belajar semaleman, karena ITU masih tidak ada gunanya), karena bawa buku atau nggak pun sama saja. Dan yang bodohnya lagi, sudah begitu pun, sampe waktu habis ujiannya tetep tutup buku.
Haaahaaahaaa!! Ada juga keadilan di dunia ini. *tertawa puas*
Aku nggak begitu yakin hasilnya bakal memuaskan, tapi mengarang bebas sedikitlah.. moga-moga bisa dapet B.
Lalu Tekom 2. Menentukan teori untuk menganalisis kasus-kasusnya terlalu gampang sampai mencurigakan, mengingat dosennya bilang soalnya bakal "susah sekali". Tapi sudahlah. Daripada jawab pake teori lain dan malah kacau, lebih baik pake yang udah jelas-jelas aja. Walaupun soal itu sudah "dibocorkan", mengingat contoh soalnya sangat sejenis dengan salah satu yang dikeluarkan. Tapi daripada nekat? Entahlah apa yang direncanakan sang dosen.. aku hanya berharap dia tidak berniat menjebak kami -_-
Pulangnya, Cecille ikut aku. Waktu keluar aku nyari namanya di daftar kelas A karena pengen tau dia di kelas mana, supaya bisa kutungguin. Eh tiba-tiba..
Mel: Aku tau kamu nyari siapa
Aku: *berkedip bingung, kemudian mengerti* Oh! Bukan, kok..
Cecille: *manggil aku dari jauh*
Aku: Tuh, aku nyari dia!
Hehehe.. maaf Mel, tebakan Anda salah. Aku bukan mencari dia!
....
....
Well, oke, mungkin sambil nyari nama Cecille, aku juga meriksa apakah nama dia ada.. tapi aku nggak nyari dia! Sungguh!
.....
.....
Walaupun... kenapa aku meriksa daftar nama kelas A, ya? Padahal Cecille kan kelas B.. Alam bawah sadarku lebih baik tidak berbuat macam-macam >_>;
Sejauh ini UTS cukup lancar.. yang membuatku cukup khawatir semua ini ternyata hanya kelihatan mudah di permukaannya. Mengingat bagaimana pusingnya aku menghadapinya, cukup mengherankan kalo ternyata gampang-gampang begini. Membuat seseorang berpikir ada udang di balik kertas soal..
Kemaren aku belajar Komunikasi Massa, yang seharusnya sama sekali tidak perlu dilakukan. Kenapa tidak perlu dilakukan? Inilah yang terjadi tadi pagi.. waktu aku melangkah keluar dari lift dan menuju kelas ujian Kommas. Ternyata anak-anak dari ujian yang sebelumnya masih belom keluar. Ujian apakah yang membuat para mahasiswa malang itu tertahan sampai lewat batas waktunya? Ohoho.. ternyata Statistika. Yang tidak kuambil mengingat aku sudah pindah jalur konsentrasi ke IMC.
Waktu lagi mengamati anak-anak Statistik dengan sedikit puas karena tidak mengambil mata kuliah itu, Mel dateng.
Aku: Gimana belajar Kommas?
Mel: Nggak belajar. Kan open book.
Aku: ....... *shock* ....
Mel: Iya, open book.
Um.. sepertinya ada seseorang yang lupa memberitahuku potongan informasi penting ini.. Mel, teganya kau -_- Aku semaleman belajar Kommas dari buku GJ itu.. tau gitu mending aku maen Neopets atau apa. Selain itu, karena tidak tahu informasi berharga ini, aku memutuskan dengan pandainya untuk nggak bawa buku Kommas! Dobellah kesialanku hari itu. Jadi kupikir, yah setidaknya kemaren aku memang belajar, dan mari berharap sedikit dari ketidakjelasan yang terkandung di dalam buku itu sempet nempel di otakku. Dan kan masih ada catetan, yang memang sih kuragukan bisa membantu mengingat sama GJ-nya dan cuma selembar.
Sampe di dalem... semua orang dengan tenang mengeluarkan buku mereka. Aku lagi pundung (tau pundung? nggak tau? tanya deh ama orang sebelah..) di deket pojokan karena aku sepertinya satu-satunya yang nggak tahu kalo open book, tapi tepat saat mau dimulai..
Pengawas: Yak, tutup bukunya semua.. ujiannya Tutup Buku.
Kelas: Hah? Open Book kok!
Aku: *tertawa jahat dalam hati*
Pengawas: Di sini tulisannya Tutup Buku. Nanti tanya sama dosennya, sekarang tutup dulu, nanti kalo ternyata open book ya dibuka lagi..
Soalnya ternyata salah satu dari soal-boleh-open book-tapi-sebenarnya-closed book-soalnya-jawabannya-nggak-bakal-ada-di-buku itu. Sering kan ada soal seperti itu? Dosennya bilang boleh buka buku, semua anak gembira, tapi ternyata soalnya jawabannya nggak akan ada di buku. Kalau bukan soal pendapat ya soal praktis/kasus. Jenis tipuan yang cukup menyebalkan, tapi aku malah bersyukur (bukan karena aku belajar semaleman, karena ITU masih tidak ada gunanya), karena bawa buku atau nggak pun sama saja. Dan yang bodohnya lagi, sudah begitu pun, sampe waktu habis ujiannya tetep tutup buku.
Haaahaaahaaa!! Ada juga keadilan di dunia ini. *tertawa puas*
Aku nggak begitu yakin hasilnya bakal memuaskan, tapi mengarang bebas sedikitlah.. moga-moga bisa dapet B.
Lalu Tekom 2. Menentukan teori untuk menganalisis kasus-kasusnya terlalu gampang sampai mencurigakan, mengingat dosennya bilang soalnya bakal "susah sekali". Tapi sudahlah. Daripada jawab pake teori lain dan malah kacau, lebih baik pake yang udah jelas-jelas aja. Walaupun soal itu sudah "dibocorkan", mengingat contoh soalnya sangat sejenis dengan salah satu yang dikeluarkan. Tapi daripada nekat? Entahlah apa yang direncanakan sang dosen.. aku hanya berharap dia tidak berniat menjebak kami -_-
Pulangnya, Cecille ikut aku. Waktu keluar aku nyari namanya di daftar kelas A karena pengen tau dia di kelas mana, supaya bisa kutungguin. Eh tiba-tiba..
Mel: Aku tau kamu nyari siapa
Aku: *berkedip bingung, kemudian mengerti* Oh! Bukan, kok..
Cecille: *manggil aku dari jauh*
Aku: Tuh, aku nyari dia!
Hehehe.. maaf Mel, tebakan Anda salah. Aku bukan mencari dia!
....
....
Well, oke, mungkin sambil nyari nama Cecille, aku juga meriksa apakah nama dia ada.. tapi aku nggak nyari dia! Sungguh!
.....
.....
Walaupun... kenapa aku meriksa daftar nama kelas A, ya? Padahal Cecille kan kelas B.. Alam bawah sadarku lebih baik tidak berbuat macam-macam >_>;