Monday, December 25, 2006

Merry Christmas!

Neopets kesayanganku adalah Kacheek, dan September lalu aku membeli Christmas Paintbrush dan merubah warnanya jadi Christmas, jadi kupikir cocok untuk kupasang di sini..



Desperate Secrets wishes you a very Merry Christmas - December 25, 2006!



bobby_joe_buttery says, "Have a wonderful Christmas Day!"



Images Copyright 2000-2006 Neopets, Inc. All Rights Reserved. Used With Permission.

Saturday, December 23, 2006

Signs.. Love at First Sight.. First Love.. Do You Believe in Fairies?

Maaf karena judulnya sangat random.

Baru saja membaca ulang Cintapuccino, novel yang sangat menarik. Aku jadi pengen tahu apakah ada orang lain yang mempercayai tanda-tanda atau.. untuk yang skeptis.. kebetulan-kebetulan yang melibatkan kamu dan seseorang? Karena aku sendiri punya daftar 'kebetulan-kebetulan' yang melibatkan aku dan beberapa orang, serta angka yang selalu muncul dalam hubunganku dengan orang-orang itu. For privacy reasons, I won't post it here.

Kalaupun mau dibilang kebetulan, ada terlalu banyak dan terlalu aneh. Kalau mau dibilang tanda-tanda jodoh? Hmm... hubunganku dengan kedua orang yang dimaksud tidak semulus itu juga. Pada akhirnya kami tidak berjodoh. Ataukah mungkin di masa depan nanti? Entahlah. Tapi aku ingin berbagi cerita bahwa, seperti di Cintapuccino, ada seseorang yang akan selalu menjadi 'legenda' dalam hidupku. Mungkin bukan obsesi, tidak sampai separah itu, tapi orang ini benar-benar menempati cukup banyak tempat dalam ruang hidupku. Kami berpisah waktu kelulusan SMP, dan sampai sekarang sudah sekitar hampir lima tahun aku belum melihatnya lagi.

Aku tahu, kalau suatu hari nanti kami ketemu, perasaan itu akan masih ada. Perasaan itu akan masih sama. Terlepas dari tidak pernah terjadinya apa pun di antara kami. Well, kecuali sedikit konflik dan intrik yang complicated, tapi intinya kami nggak pernah lebih dari sekadar teman. Apakah aku, seperti si pemeran utama di Cintapuccino itu, juga merasa penasaran? Karena ada bertahun-tahun yang kulewati bersama dia, dipenuhi dengan berbagai pertanda yang seperti menunjukkan kalau kami berjodoh tapi nyatanya sampai kami dipisahkan ribuan mil sekarang ini, nggak pernah terjadi apa-apa?

Tadinya kukira nggak. Tadinya kupikir dia hanya akan menjadi kenangan terindah masa laluku aja. Tapi setelah kupikir-pikir lagi... ya, aku penasaran. Aku penasaran kenapa di antara aku dan orang yang menjadi bagian besar hidupku selama bertahun-tahun ini nggak pernah terjadi apa-apa. Kenapa dia selalu berganti-ganti cewek dan cewek itu tidak pernah aku. Kenapa dulu dia bilang dia suka padaku tapi dia nggak pernah berusaha mendapatkanku. Kenapa ada sejuta pertanda dan kebetulan yang mendekatkan kami berdua tepat setahun sebelum kami berpisah tapi pada akhirnya semua berakhir begitu saja.

Di tahun pertama aku sekelas dengannya, itu juga tahun pertama aku ketemu dia. Dan di tahun itu aku berakhir dengan duduk di sebelahnya karena itu zaman tempat duduk masih diatur-atur guru. Di tahun terakhir aku ketemu dia, itu juga tahun di mana aku sekelas lagi sama dia untuk kedua dan terakhir kali. Ya, di tahun-tahun di antaranya aku nggak sekali pun pernah sekelas sama dia.

Di tahun terakhir itu kami juga duduk berdekatan. Jadi intinya, di tahun pertama dan tahun terakhir kami ketemu, yang merupakan satu-satunya saat kami pernah sekelas, kami selalu duduk nggak pernah terpisah lebih dari 1 bangku. Entah kenapa bisa begitu. Dan kedua tahun itu adalah tahun-tahun di mana kami paling dekat hubungannya. Yah, memang nggak lebih dari temen tapi.. situasi dan kondisi membuat kami harus selalu dekat. Kebetulan-kebetulan yang kubilang tadi.

Jadi sebetulnya.. aku penasaran juga. Aku dulu percaya pada pertanda-pertanda ini. Tapi sekarang aku udah nggak yakin. Karena buktinya... nothing happens. Tapi.. masa depan siapa yang tahu?

Omong-omong.. aku tidak percaya pada love at first sight. Menurutku nggak mungkin terjadi aja. Atau mungkin hanya karena aku belum pernah mengalaminya. Kalau tentang cinta pertama akan selalu jadi cinta yang teringat selamanya.. kurasa aku nggak punya pilihan lain selain percaya. Secara teknis, 'cinta pertama'ku bisa dibilang cowok yang kutaksir waktu TK, yang di hari Kartini kami pake pakaian daerah pengantin Jawa sama-sama bak mau menikah sungguhan (Cute, isn't it?).

Tapi waktu aku benar-benar, sungguh-sungguh jatuh cinta untuk pertama kalinya? Ya. Cowok yang sejak tadi kubicarakan itu. Aku pingin tahu apakah dia masih akan muncul di masa depanku.

Sunday, December 17, 2006

The Coffee Addict Girl Who Hates Tea

Mamaku selalu bilang, "Kamu itu aneh banget deh. Orang di seluruh dunia semua suka teh, cuma kamu yang nggak suka."

Sebuah pernyataan yang akan langsung ditentang keras oleh dosen Dasar-Dasar Logika-ku mengingat itu adalah pernyataan yang terlalu luas, alias tidak akurat karena sulit dibuktikan kebenarannya, karena memangnya mamaku benar-benar sudah keliling dunia dan menanyai every single person in this earth: Apakah mereka suka teh?

Terlepas dari itu, ya, aku memang nggak suka teh. Dan aku nggak merasa aneh tuh. Memangnya kalau kita berbeda dengan sebagian besar orang (term yang JAUH lebih tepat digunakan daripada SEMUA orang) lalu itu berarti kita aneh? Kalau iya, what a sad sad world it is we're living in.

Alasanku, teh itu memiliki rasa yang nggak cocok di lidahku. Nggak tahu ya, susah mendeskripsikannya, ada semacam rasa pahit atau hambar (ya, bahkan dalam teh manis) khas teh yang nggak bisa kusukai. So, itulah kenapa aku nggak pernah minum teh lagi sejak mencicipinya pertama kali. Jadi kalau aku kebetulan bertamu ke rumah kalian dan kalian menghidangkan teh (bahkan ice lemon tea sekalipun, yang omong-omong SUDAH pernah kucoba waktu aku secara tidak sengaja salah minum minuman sepupuku karena mengira itu Coke pesananku [dan langsung hampir memuntahkannya saking nggak cocoknya dengan lidahku, heran kenapa orang suka, nggak ada enak-enaknya], jadi tidak ada yang bisa menggunakan argumen ah-kamu-kan-belom-pernah-coba-udah-bilang-nggak-suka yang sering digunakan orangtuaku dalam segala hal) maka aku tidak akan menyentuhnya, maaf, bukan nggak sopan atau nggak menghargai tapi karena aku memang nggak suka.

Nggak banyak orang yang tahu soal ini, dan tadinya aku sering berpikir siapapun yang jadi pacarku, kalau tahu hal ini, berarti dia hebat dan benar-benar mengenalku. Tadinya aku mau menggunakannya sebagai tolok ukur seberapa besar seseorang yang katanya menyayangiku benar-benar kenal aku. Tapi berhubung sekarang sudah kutulis di blog, kurasa sudah bukan rahasia lagi. Kecuali.. pacar masa depanku nggak pernah tahu alamat blog ini. Atau aku baru akan punya pacar beberapa tahun lagi dan entry ini sudah terkubur di Archive. Tapi bisa juga dia repot-repot membaca semuanya dan menemukannya.. hmm.. kalau dipikir-pikir, itu juga bisa termasuk tindakan yang bisa dikagumi. Mau repot-repot menggali blog-ku untuk mencari tahu segalanya tentangku. Jadi kurasa rahasia ini masih bisa kugunakan sebagai alat tes. Hehehe.

Beralih dari ocehan tidak jelas di atas, kabar baiknya(?) adalah: AKU CINTA KOPI. Bukan kopi hitam klasik itu sih, tapi segala minuman berakhiran "o" yang memiliki campuran kopi di dalamnya itu. Cappuccino dan teman-temannya, maksudku. Apalagi yang bercampur Oreo. Mmm... caffeine and oreo are this girl's best friend. Aku nggak tahu apakah kopi juga termasuk kategori "minuman yang disukai semua orang" seperti teh, tapi aku tahu teh lebih bermanfaat daripada kopi. Ya, ya, semua hal yang nikmat buatku memang kurang bermanfaat. Tapi setidaknya lumayan untuk dipakai memanjakan diri waktu lagi suntuk.

Yah, itu sedikit tentangku, teh, dan kopi.

Monday, December 11, 2006

The Value of Time

The Lake House.

Sebuah cerita tentang hubungan jarak jauh yang bukan dipisahkan oleh jarak tetapi oleh waktu. She's in 2006. He's in 2004. Sesuatu yang kedengarannya tidak mungkin akan berhasil, tapi walau begitu toh berakhir dengan happy ending. Film yang menarik, karena membuat kita terus berpikir sepanjang film kalau kita mau tetap mengerti jalan ceritanya. Idenya orisinil dan baru, jadi nggak membosankan dan klise. Film yang sangat kurekomendasikan untuk para pecinta film romantis.

Terlepas dari kerumitan time-travelling yang selalu membuat kepala pusing, waktu memang sesuatu yang aneh. Dan berharga. Di tempat yang sama, di satu waktu, kita bisa merasa sangat bahagia, tapi di tempat yang sama, di lain waktu, kita bisa saja merasa sangat sedih. Waktu bisa merubah berbagai macam hal... waktu adalah hal yang luar biasa dan sesuatu yang jarang kita hargai. Saat kita sedang menjalaninya, mungkin saat ini nggak terasa berharga. Tapi begitu kita sudah melewatinya, dan suatu hari menengok kembali ke masa ini, kita akan merasa.. Ah, coba waktu itu aku lebih menikmati dan menghargai saat yang indah itu.

Time will heal.

Kenapa kita nggak bisa memutar-balik waktu? Kenapa waktu harus hanya berjalan maju saja? Mungkin karena kesalahan-kesalahan di masa lalu.. they're not meant to be fixed. Tanpa kesalahan-kesalahan itu, kita nggak akan bisa belajar dan menjadi seseorang yang lebih baik. Tanpa pengalaman buruk, kita nggak akan bisa menghindari hal yang sama di masa depan. Memang kadang kesalahan di masa lalu itu perlu ada. Tapi bagaimana dengan kenangan-kenangan indah? Kenapa kita nggak punya cara untuk menyimpannya dan merasakannya kembali kapan pun kita mau? Hanya sebatas di ingatan...

Aku termasuk orang yang sering melihat ke masa lalu. Mungkin bukan hal yang baik, karena orang selalu bilang yang lalu biarlah berlalu.. yang penting adalah masa depan. Tapi well... aku nggak mau melupakan semuanya begitu saja. Masa lalu juga bagian hidupku.. yang terpenting adalah nggak hidup di masa lalu saja, kan?

Only time can tell.
Desperate Secrets - Secrets of my desperation in life from the past and present

THE DESPERATE

Alias: Cornelia
Age: 19
Gender: Female
Location: Indonesia
Birthdate: 03 Sept 1987
Star Sign: Virgo
Birthstone: Sapphire
Planet: Mercury
Element: Earth
Favorite Color: Lime Green
Obsession: Alias
Occupation: Freelance Translator
University Major: Integrated Marketing Communication
Live Journal: Private Eyes
Graphic Journal: Nocturne Love
Fan Fiction Journal: Three Decades
I am worth $2,045,034

Credits

Design by Ireth Halliwell
Hosted by Blogger
Site Content by Cornelia

Shoutbox



Free Website Counter
Free Website Counter

Powered 
by Blogger