Saturday, October 28, 2006

Introducing.. National Novel Writing Month

Aku nggak yakin berapa banyak dari kalian yang udah mendengar ini. Aku udah tau dari sekitar setahun yang lalu, tapi baru memutuskan untuk sign up sekarang dan menerima tantangannya. Dengan ini, dengan bangga aku menyatakan bahwa aku adalah


Starts November 1st - Ends November 30th
Username: juliathorne


Tertarik? Mau tau apa NaNoWriMo itu? Silakan cek sendiri NaNoWriMo di bagian About >> What is NaNoWriMo? Kalo sudah, jangan lupa kasih tau aku apa username kalian di sana.

Mari para penulis novel, kita berjuang bersama! Sepanjang kalian berhasil menulis 50.000 kata, kita semua adalah pemenang =D

Tuesday, October 24, 2006

When You Bring Back Memories...

SENAYAN CITY, 8:30 pm

Aku menuju lorong di mana ada lambang toilet terpampang di atasnya. Waktu berbelok, aku diperhadapkan pada dua pintu. Satu pintu bergambar kursi roda, satunya lagi bergambar toilet cewek tapi tulisannya "Staff".

Aku: ?????

Karena melihat seseorang yang jelas-jelas bisa berjalan baru keluar dari pintu bergambar kursi roda, akhirnya memutuskan pada saat terakhir untuk masuk ke situ. Tapi... setelah mendorong dan menarik pintu dengan susah-payah, ternyata tidak bisa terbuka juga.

Aku: ?????
Seorang-anak-kecil-yang-kebetulan-ada-di-situ: Digeser.
Aku: *menggeser pintu yang langsung bergerak* OH.

Kenapa sih toilet di Senayan City aneh sekali? Dan omong-omong, aku menghabiskan lima menit mencari tissue dengan sia-sia di dalamnya. Ada sebuah kotak aneh yang aku nggak yakin apakah tempat tissue atau bukan, tapi akhirnya gagal menemukan. Ya sudahlah.

Pembukaan yang nggak nyambung sama judul, ya? Suka-suka ah. Oke, jadi demi nyambungin dengan judul, kemaren sehabis pergi ke PIM dan ketemu dengan segerombolan anak 3IPA dan 3IPS1 yang sedang berjalan-jalan (omong-omong, sebagian dari mereka juga kuliah di kampusku, tapi di SANA kami nggak pernah ketemu, giliran di PIM malah ketemu...) aku dan sahabat-sahabatku tercinta memutuskan secara spontan untuk mampir di sekolah kami dalam perjalanan pulang.

Ternyata sudah lumayan banyak yang berubah, kursi-kursi dengan bunga bugenvil (gimana sih spellingnya ini bunga?) yang indah sudah menghilang, nama-nama kantor dan tempat diganti dengan Bahasa Inggris (ada Women's Restroom trus di sebelahnya ada WC Pria.. go figure), ada rak khusus untuk ngumpulin tugas lengkap dengan nama guru masing-masing di tiap kotaknya, dan kandang-kandang berisi hewan-hewan lucu di belakang sekolah sudah menghilang. Memang sudah tidak secantik dulu, tapi begitu melangkah memasukinya, semua kenangan terasa memenuhi pikiran ini lagi.. seakan baru kemarin aku berada dalam kelas itu, bermalas-malasan mendengarkan guru, surat-suratan sepanjang pelajaran, pergi ke kantin setiap istirahat lewat jalan yang sama... semuanya masih terasa begitu familiar dan begitu dekat.

Nggak terasa memang, tapi sekolah sudah menjadi bagian yang besar dalam hidupku dan kenangan-kenangan di dalamnya akan selalu tersimpan dalam hati. Sambil duduk di kursi panjang di depan deretan kelas yang dulunya untuk kelas 3, masih bisa kubayangkan hari-hari waktu kami SMA itu, lorong yang penuh anak-anak berseliweran, jendela-jendela yang sering dipake buat manjat keluar oleh anak-anak iseng, kamar mandi yang rame kalo waktunya ganti baju untuk pelajaran olahraga.. seakan semuanya hidup kembali walaupun saat itu sekolah kosong melompong.

Kami berempat akan selalu mengingat sekolah itu. Tempat itulah yang mempertemukan kami. Tempat itulah yang akan selalu menjadi kenangan terindah kami. Walaupun banyak juga kejadian kurang menyenangkan yang nggak ingin kuulangi, tapi pada akhirnya, itu tetap rumah kedua kami. We'll miss you our beloved school!

Monday, October 16, 2006

When You Wake Up In A Strange Day...

Cerita hari Jumat kemaren sebetulnya. Tumben-tumbennya aku bangun sendiri karena wekerku. Biasanya udah ada yang ngetok pintu kamar duluan sebelom weker sempet bunyi. Aku jadi bertanya-tanya kenapa hari ini nggak ada yang repot-repot bangunin aku. Pas aku keluar pun, suasanya sangat sepi. Nggak kayak bangun di hari kuliah deh. Sempet terpikir untuk meyakinkan diri ini hari Jumat dan bukannya hari Sabtu.

Sepanjang perjalanan ke kampus pun suasananya terasa beda. Maksudnya, segala sesuatu sama tapi perasaanku beda. Seakan hari ini seharusnya libur. Seakan aku nggak seharusnya berangkat ke kampus. Aneh sekali, tapi berhubung itu memang hari Jumat, ya aku berangkat juga.

Akhirnya keanehan itu terjawab waktu aku sampai di kelas hanya untuk menemukan sang dosen tidak masuk. Hari itu harusnya ada 2 mata kuliah, tapi karena dosennya sama, dan dia nggak masuk, well, kesimpulannya hari itu = libur! Dengan senang campur kesel karena udah buang-buang waktu perjalanan pulang-pergi dengan sia-sia, aku pun pulang lagi. Dan menyadari itulah maksud perasaan anehku sejak pagi tadi. Aneh memang, tapi kadang-kadang firasatku bisa tepat begitu.

Omong-omong, minggu lalu ternyata nggak seorang pun anak kelas Komunikasi Bisnis (kelas hari Jumat pagi itu) yang masuk!! Padahal kami nggak janjian. Padahal aku dan Mel awalnya berniat masuk. Tapi toh akhirnya kami berdua nggak masuk, dan ternyata... tak satupun anak lain pun masuk. Kacau banget nggak sih? Isi kelasnya cuma lima anak, dan kami baru menyadari bahwa semuanya nggak masuk pas pagi itu, di mana kami berlima semuanya masuk dan gantian dosennya yang nggak masuk. Ya, aku sampe terbengong-bengong. Tapi well, ini bukan salah kami, kan? Siapa suruh buat peraturan aneh yang menyuruh kami masuk sehari setelah UTS selesai. Hahahaha. Dasar universitas nggak mau rugi. Aku kepingin sekali sebetulnya melihat apa yang terjadi hari itu, di mana sang dosen yang malang bertanya-tanya ke mana perginya kelima mahasiswanya yang menghilang tanpa jejak.

Thursday, October 12, 2006

When It's Such A Wonderful Day

Wow. Tidak bisa dipercaya. Dua nilai 100 dalam sehari. Tadi nilai UTS B.Inggris sama Hukum Bisnis dua-duanya dikasih tahu.. dan dua-duanya 100. Wow. Sementara semua mata kuliahku yang lain, yang judulnya ada "Komunikasi"nya (Kom. Massa, Kom. Bisnis, Teori Kom. 2, Kom. Lintas Budaya, sama Sos Kom.) malah nggak. Keironisan ini membuatku curiga aku tidak ditakdirkan menjadi mahasiswa Komunikasi. Maksudku, coba lihat kekontrasan yang ada! 100 bulat-bulat (dan ++) untuk Hukum Bisnis dan B.Inggris. Agak membingungkan. Omong-omong, ++nya cuma buat B.Inggris. Entah mau kuapakan nilai ++ sebanyak itu. Coba kalo bisa kualihkan untuk Kom. Massa misalnya, yang nilainya menyedihkan. Kenapa kepintaran seseorang nggak bisa stabil (alias merata untuk semua pelajaran?)

Hari baik ini masih belum berakhir. Waktu aku pulang, aku seperti biasa mencari paket di meja bawah tempat surat-surat ditaro. Masih tidak ada. Hiks.. aku sedang bertanya-tanya di mana kopi buku gratisku waktu aku naik ke kamarku dan menemukan.. TADA!! Paket cantik itu sudah tergeletak di mejaku! Paket yang berisi lima kopi buku terjemahanku yang baru! Beli ya teman-teman, judulnya The Earth, My Butt, and Other Big Round Things karya Carolyn Mackler. Disclaimer: Judul Indonesianya bukan hasil terjemahanku. Tidak menerima kritik dan makian. Belilah, bahkan kalau hanya untuk melihat namaku di halaman dalem! *ditimpuk*

Bagi yang mau pre-order, lakukan segera, kopi terbatas xD Bahkan mungkin aku cuma punya sisa satu kopi yang aku masih nggak yakin mau dikasih ke siapa.. Ceritanya bener-bener bagus lho. Berbobot maksudnya, bukan sekedar teenlit soal remaja yang ceritanya nggak penting. Kena cukup banyak edit lagi sih, tapi sejauh yang kubaca jalan ceritanya nggak ada yang dirubah drastis kecuali perubahan/penghilangan kata-kata yang terlalu vulgar. Seperti biasa, sang penerjemah sudah membaca uncensored version-nya. *evil grin* Aku maunya pasang gambar sampulnya di sini buat sekalian promosi tapi ternyata di webnya Gramedia belum ada. Sayang sekali.

Hal indah ketiga adalah sesuatu yang terjadi di internet. Jadi ada kompetisi ini di Hogwarts Online (gabung yuk, gabung.. eh tapi lagi ga buka pendaftaran sih) yang bernama Last Icon Maker Standing. Pada dasarnya itu sebuah kompetisi membuat icon (gambar 100x100 pixels) di mana di setiap round icon-icon yang kualitasnya paling rendah akan dieliminasi sampai terakhir ditemukan si pembuat icon yang bertahan sampai akhir. Dan aku mengikuti kompetisi ini.. dan ternyata!! Aku mendapat vote paling banyak untuk round pertama ini. Senangnya senangnya! Padahal yang ikut sekitar 70 orang. Selama beberapa tahun ini, belajar Photoshop sendiri ternyata hasilnya bisa lumayan juga. Rasanya lebih puas kalo mempelajari sesuatu sendiri dan berhasil mencapai kemampuan yang lumayan dengan usaha sendiri. Ya nggak sih?

Yah, cukup kejadian indah untuk hari ini. Ada sih hal-hal menyenangkan lainnya, tapi sudahlah. Terlalu banyak keberuntungan dalam sehari juga agak mengkhawatirkan. Dan omong-omong soal mengkhawatirkan, ada apa sih dengan insomniaku? Kemaren paling parah, aku nggak bisa tidur sampe jam 3 pagi. -_- Harus mengatur siklus tidur yang teratur. Mungkin akan mempertimbangkan upaya menghipnotis diri sendiri dengan koin.

Monday, October 09, 2006

When You Just Feel Tired of The World

Aku sering bertanya-tanya, kenapa, walaupun kita membenci sesuatu dengan sangat, kita tetap melakukannya? Kenapa, walaupun kita membenci suatu tempat dengan sangat, kita tetap datang ke sana? Jawabannya selalu kembali pada satu hal: karena kita nggak hidup sendiri.

There are always people to please. There is always an image to uphold.

Hidup memang nggak bisa seenak-enaknya.

Anyway, aku sedang merasa capek. Beberapa tahun belakangan ini aku memang sering merasa capek. Sampe pada tahap di mana aku sering berpikir, "I just wanna quit." Aku bahkan nggak yakin aku berada di tempat yang benar. Aku nggak merasa aku sudah berada di jalur yang benar. Aku merasa masih ada mimpi dan hasrat yang harus dipenuhi di dalam diriku, di suatu tempat lain, walaupun aku belum yakin itu apa. But I've got a few ideas.

Ada terlalu banyak pertanyaan dan hal yang sulit dimengerti di dunia ini, dan aku hanya capek menghadapinya. Dan sistem sialan yang memaksa kami untuk masuk sehari setelah UTS berakhir itu juga tidak menolong. Aku tadinya berniat untuk bersikap baik dan masuk. Tapi tampaknya waktu terjadi pertengkaran antara sisi baik dan sisi kurang baik dalam hatiku, badanku pun tidak menyetujui sisi baik hatiku dan memutuskan untuk terserang flu berat. Akhirnya aku menyerah dan memutuskan untuk nggak masuk. Setidaknya aku tidak perlu berbohong atau mengarang alasan apa pun. Aku memang sakit. Dan aku tidak tertarik menghabiskan setengah hari di dalam kelas ber-AC sambil bersin-bersin dan menyebar virus ke seisi kelas yang isinya kurang dari sepuluh anak itu.

Dan aku bahkan agak "menikmati" menjadi sakit dan bermalas-malasan di tempat tidur selama empat hari (terlepas dari hidung yang sakit dan kepala pusing dan kegiatan bolak-balik mengambil tisu yang menjengkelkan). Ya, secapek itulah aku menghadapi dunia. Aku kepingin tahu apakah aku bisa memunculkan flu setiap kali aku stres.

P.S. Mel: Selasa aku kayanya cuma masuk kelas siang. Trus editorku bilang tolong kirim lagi CV-mu soalnya nggak sengaja ke-delete. ^^;

Monday, October 02, 2006

When "Better Late Than Never" Is Taken Into A Whole New Level

Sabtu kemarin adalah salah satu Sabtu terindah dalam hidupku (which means a lot, considering Saturdays are ALWAYS beautiful).

Apa yang terjadi adalah aku akhirnya berhasil merencanakan untuk pergi keluar dengan sahabat-sahabatku tercinta.. walaupun jujur waktu udah sekitar jam 12 dan mereka belum muncul juga, aku sudah cukup pesimis mengingat dua kegagalan sebelumnya dan sudah mempersiapkan mental kalau tiba-tiba nggak jadi lagi. Pada dasarnya aku nggak berharap banyak dan hanya menunggu...

Tapi tahu apa yang membuat mereka lama datengnya?

Waktu mereka masuk, dengan surprise aku melihat bahwa salah satu dari mereka membawa kue tart sangat besar dengan lilin berbentuk angka 19 di atasnya. Sambil terbengong-bengong aku bertanya-tanya apa yang terjadi.. karena masih shock, waktu kue itu disodorkan padaku, yang bisa kulakukan hanyalah meniup lilinnya, yang dengan sekali tiup langsung mati (tidak seperti lilin kue ulangtahunku tahun lalu, lilin canggih keras kepala yang tidak mau mati-mati, sampe butuh kakak dan orangtuaku ikut meniupnya baru mereka menyerah). Saking surprisenya, sampai tidak terlintas di pikiranku untuk make a wish first.. walaupun dalam keadaan seperti itu, apa lagi sih yang bisa kuminta?

Sejak dulu kupikir aku tipe orang yang membenci kejutan. Tapi hari itu aku menyadari bahwa kejutan juga bisa menjadi sangat indah. Ulangtahunku boleh jadi sudah 27 hari berlalu, tapi walaupun terlambat, mereka memberikan kado yang terindah untukku. Wujud rasa sayang mereka sebagai sahabatku. Aku sudah sering dibelikan kado. Patungan beli kue untuk yang lain juga pernah. Tapi kue yang diberikan khusus untukku selain dari keluargaku? Ini yang pertama kali.

Nggak bisa digambarkan kebahagiaanku saat itu. Belum lagi seharian itu kami betul-betul menghabiskan waktu selama mungkin bersama-sama, setelah makan tiba-tiba dengan spontan memutuskan untuk nonton, salah satu dari mereka berkorban nggak ikut les (atas pengaruh jahat kami sahabat-sahabatnya *evil grin*) demi menemani kami sampai malam. Selesai nonton pun kami masih jalan-jalan nggak tentu arah, hanya menikmati kebersamaan yang sudah jarang bisa kami dapatkan.

Sudah lama aku nggak mengalami hari seindah itu sejak kami berpisah. Aku nggak menyangka postingan cukup emosionalku yang lalu itu mendapat jawaban seindah ini. I'm just really grateful for my best friends..

Aku mungkin nggak punya banyak teman. Aku mungkin bukan cewek populer. Tapi aku bangga pada teman-teman yang kupunyai. Karena nggak semua orang punya teman-teman seperti sahabat-sahabatku.
Desperate Secrets - Secrets of my desperation in life from the past and present

THE DESPERATE

Alias: Cornelia
Age: 19
Gender: Female
Location: Indonesia
Birthdate: 03 Sept 1987
Star Sign: Virgo
Birthstone: Sapphire
Planet: Mercury
Element: Earth
Favorite Color: Lime Green
Obsession: Alias
Occupation: Freelance Translator
University Major: Integrated Marketing Communication
Live Journal: Private Eyes
Graphic Journal: Nocturne Love
Fan Fiction Journal: Three Decades
I am worth $2,045,034

Credits

Design by Ireth Halliwell
Hosted by Blogger
Site Content by Cornelia

Shoutbox



Free Website Counter
Free Website Counter

Powered 
by Blogger