Tuesday, October 24, 2006

When You Bring Back Memories...

SENAYAN CITY, 8:30 pm

Aku menuju lorong di mana ada lambang toilet terpampang di atasnya. Waktu berbelok, aku diperhadapkan pada dua pintu. Satu pintu bergambar kursi roda, satunya lagi bergambar toilet cewek tapi tulisannya "Staff".

Aku: ?????

Karena melihat seseorang yang jelas-jelas bisa berjalan baru keluar dari pintu bergambar kursi roda, akhirnya memutuskan pada saat terakhir untuk masuk ke situ. Tapi... setelah mendorong dan menarik pintu dengan susah-payah, ternyata tidak bisa terbuka juga.

Aku: ?????
Seorang-anak-kecil-yang-kebetulan-ada-di-situ: Digeser.
Aku: *menggeser pintu yang langsung bergerak* OH.

Kenapa sih toilet di Senayan City aneh sekali? Dan omong-omong, aku menghabiskan lima menit mencari tissue dengan sia-sia di dalamnya. Ada sebuah kotak aneh yang aku nggak yakin apakah tempat tissue atau bukan, tapi akhirnya gagal menemukan. Ya sudahlah.

Pembukaan yang nggak nyambung sama judul, ya? Suka-suka ah. Oke, jadi demi nyambungin dengan judul, kemaren sehabis pergi ke PIM dan ketemu dengan segerombolan anak 3IPA dan 3IPS1 yang sedang berjalan-jalan (omong-omong, sebagian dari mereka juga kuliah di kampusku, tapi di SANA kami nggak pernah ketemu, giliran di PIM malah ketemu...) aku dan sahabat-sahabatku tercinta memutuskan secara spontan untuk mampir di sekolah kami dalam perjalanan pulang.

Ternyata sudah lumayan banyak yang berubah, kursi-kursi dengan bunga bugenvil (gimana sih spellingnya ini bunga?) yang indah sudah menghilang, nama-nama kantor dan tempat diganti dengan Bahasa Inggris (ada Women's Restroom trus di sebelahnya ada WC Pria.. go figure), ada rak khusus untuk ngumpulin tugas lengkap dengan nama guru masing-masing di tiap kotaknya, dan kandang-kandang berisi hewan-hewan lucu di belakang sekolah sudah menghilang. Memang sudah tidak secantik dulu, tapi begitu melangkah memasukinya, semua kenangan terasa memenuhi pikiran ini lagi.. seakan baru kemarin aku berada dalam kelas itu, bermalas-malasan mendengarkan guru, surat-suratan sepanjang pelajaran, pergi ke kantin setiap istirahat lewat jalan yang sama... semuanya masih terasa begitu familiar dan begitu dekat.

Nggak terasa memang, tapi sekolah sudah menjadi bagian yang besar dalam hidupku dan kenangan-kenangan di dalamnya akan selalu tersimpan dalam hati. Sambil duduk di kursi panjang di depan deretan kelas yang dulunya untuk kelas 3, masih bisa kubayangkan hari-hari waktu kami SMA itu, lorong yang penuh anak-anak berseliweran, jendela-jendela yang sering dipake buat manjat keluar oleh anak-anak iseng, kamar mandi yang rame kalo waktunya ganti baju untuk pelajaran olahraga.. seakan semuanya hidup kembali walaupun saat itu sekolah kosong melompong.

Kami berempat akan selalu mengingat sekolah itu. Tempat itulah yang mempertemukan kami. Tempat itulah yang akan selalu menjadi kenangan terindah kami. Walaupun banyak juga kejadian kurang menyenangkan yang nggak ingin kuulangi, tapi pada akhirnya, itu tetap rumah kedua kami. We'll miss you our beloved school!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Desperate Secrets - Secrets of my desperation in life from the past and present

THE DESPERATE

Alias: Cornelia
Age: 19
Gender: Female
Location: Indonesia
Birthdate: 03 Sept 1987
Star Sign: Virgo
Birthstone: Sapphire
Planet: Mercury
Element: Earth
Favorite Color: Lime Green
Obsession: Alias
Occupation: Freelance Translator
University Major: Integrated Marketing Communication
Live Journal: Private Eyes
Graphic Journal: Nocturne Love
Fan Fiction Journal: Three Decades
I am worth $2,045,034

Credits

Design by Ireth Halliwell
Hosted by Blogger
Site Content by Cornelia

Shoutbox



Free Website Counter
Free Website Counter

Powered 
by Blogger