Menge-blog di tengah malam buta.. sekarang pagi dini hari jam 1:41.
...
...
...
...
Niatnya sih mau puitis, tapi gak jadi ah. Lagi ngobrol sama Mel, temen kuliahku yang juga hobi nulis cerita.. hmm.. gimana yah? Harus kuakui, selama 1 semester kuliah aku belom bener-bener punya sahabat baru. Dan terus terang aku udah capek jalan sendirian ke mana-mana. Yeah, akhirnya aku mau juga mengakui keadaanku yang menyedihkan selama enam bulan [!!] ini.. Dan aku pengen punya sahabat baru. Tapi aku ini, seperti yang pernah dibilang oleh seseorang yang pernah sangat berharga bagiku dengan blak-blakan: "Nggak ekspresif!" Dan di situlah masalahku. Aku pengen membuka diri.. ada banyak sekali yang pingin kuceritakan, kubagi, dan kubicarakan dengan teman-teman baruku. Tapi selalu saja pada akhirnya aku cuma bisa diam seribu bahasa.. (tuh kan akhirnya puitis juga). Kenapa ya? Kadang-kadang aku berpikir betapa nggak adilnya aku diciptakan kaya gini. Tapi lalu aku berpikir lagi, nggak bisa nyalahin Tuhan juga dong. Aku harus berjuang untuk ngubah diriku sendiri.. jadi seperti yang aku ingini.
Tanya aja sahabat-sahabatku, bagaimana aku di dekat mereka. Kadang aku bisa dituduh gila, kacau, bahkan narsis kalo lagi sama-sama mereka, sedangkan pada saat yang sama, tanyalah teman-teman baruku di kampus, mungkin nggak sih aku tiba-tiba berkelakuan narsis? Kayanya mereka akan serempak menjawab tidak mungkin. Tapi ya itulah. Aku yang sebenarnya tersembunyi di bawah rasa kurang percaya diri ini. Sebenarnya aku sama seperti mereka semua. Ingin tertawa, ingin berteriak, ingin bercanda. Hanya saja masih ada dinding yang perlu diruntuhkan untuk membuatku bebas melakukan itu semua. Dan seperti yang sudah Mel lihat sendiri, kalau lagi nggak berhadapan muka, aku juga sama seperti orang-orang lainnya kan? Bisa ngobrol dengan wajar dan bisa mengungkapkan apa yang ingin kuungkapkan. Jadi, maukah Mel membantuku meruntuhkan dinding ini? Supaya aku bisa bebas seperti kalau aku ada di dekat sahabat-sahabatku.
Yah.. aku benar-benar berharap semester dua nanti, aku nggak lagi sendirian. Aku harus berubah. Aku nggak mungkin menjadi manusia solitary terus-menerus. Aku akan empat tahun di sana.. kalaupun aku bisa survive enam bulan sendiri.. tidak mungkin aku akan bertahan sampai empat tahun begini terus. Aku nggak akan sanggup. Sekarang aja rasanya udah depresi berat. Ya begitulah.. Mel, aku seneng kita ngobrol hari ini. Itu makin meyakinkanku untuk lebih membuka diri. Dan makin banyak yang kuketahui tentang kamu, makin aku yakin kita bisa jadi teman yang cocok. Jadi kuharap semester dua nanti kita bisa lebih dekat lagi. Okeh? =) Kuharap kamu nggak kabur ketakutan gara-gara semua pengakuan ini. Kejujuran memang berat *sigh*
Btw, aku nggak percaya aku pernah nulis "pacar" dunia mayaku (yeah, technically aku pernah pacaran sama orang yang kutemui di internet, percaya atau nggak) terang-terangan, PAKE NAMA, dan segala ungkapan cinta menggelikan di blog ini. Astaga. Waktu kubaca lagi, aku merasa lagi membaca blog seorang cewek yang terobsesi sama seorang cowok yang belom pernah ditemuinya. Ya ampun. Nggak heran dia langsung kabur tak lama kemudian. Polos banget sih aku dulu?
...
...
...
...
Niatnya sih mau puitis, tapi gak jadi ah. Lagi ngobrol sama Mel, temen kuliahku yang juga hobi nulis cerita.. hmm.. gimana yah? Harus kuakui, selama 1 semester kuliah aku belom bener-bener punya sahabat baru. Dan terus terang aku udah capek jalan sendirian ke mana-mana. Yeah, akhirnya aku mau juga mengakui keadaanku yang menyedihkan selama enam bulan [!!] ini.. Dan aku pengen punya sahabat baru. Tapi aku ini, seperti yang pernah dibilang oleh seseorang yang pernah sangat berharga bagiku dengan blak-blakan: "Nggak ekspresif!" Dan di situlah masalahku. Aku pengen membuka diri.. ada banyak sekali yang pingin kuceritakan, kubagi, dan kubicarakan dengan teman-teman baruku. Tapi selalu saja pada akhirnya aku cuma bisa diam seribu bahasa.. (tuh kan akhirnya puitis juga). Kenapa ya? Kadang-kadang aku berpikir betapa nggak adilnya aku diciptakan kaya gini. Tapi lalu aku berpikir lagi, nggak bisa nyalahin Tuhan juga dong. Aku harus berjuang untuk ngubah diriku sendiri.. jadi seperti yang aku ingini.
Tanya aja sahabat-sahabatku, bagaimana aku di dekat mereka. Kadang aku bisa dituduh gila, kacau, bahkan narsis kalo lagi sama-sama mereka, sedangkan pada saat yang sama, tanyalah teman-teman baruku di kampus, mungkin nggak sih aku tiba-tiba berkelakuan narsis? Kayanya mereka akan serempak menjawab tidak mungkin. Tapi ya itulah. Aku yang sebenarnya tersembunyi di bawah rasa kurang percaya diri ini. Sebenarnya aku sama seperti mereka semua. Ingin tertawa, ingin berteriak, ingin bercanda. Hanya saja masih ada dinding yang perlu diruntuhkan untuk membuatku bebas melakukan itu semua. Dan seperti yang sudah Mel lihat sendiri, kalau lagi nggak berhadapan muka, aku juga sama seperti orang-orang lainnya kan? Bisa ngobrol dengan wajar dan bisa mengungkapkan apa yang ingin kuungkapkan. Jadi, maukah Mel membantuku meruntuhkan dinding ini? Supaya aku bisa bebas seperti kalau aku ada di dekat sahabat-sahabatku.
Yah.. aku benar-benar berharap semester dua nanti, aku nggak lagi sendirian. Aku harus berubah. Aku nggak mungkin menjadi manusia solitary terus-menerus. Aku akan empat tahun di sana.. kalaupun aku bisa survive enam bulan sendiri.. tidak mungkin aku akan bertahan sampai empat tahun begini terus. Aku nggak akan sanggup. Sekarang aja rasanya udah depresi berat. Ya begitulah.. Mel, aku seneng kita ngobrol hari ini. Itu makin meyakinkanku untuk lebih membuka diri. Dan makin banyak yang kuketahui tentang kamu, makin aku yakin kita bisa jadi teman yang cocok. Jadi kuharap semester dua nanti kita bisa lebih dekat lagi. Okeh? =) Kuharap kamu nggak kabur ketakutan gara-gara semua pengakuan ini. Kejujuran memang berat *sigh*
Btw, aku nggak percaya aku pernah nulis "pacar" dunia mayaku (yeah, technically aku pernah pacaran sama orang yang kutemui di internet, percaya atau nggak) terang-terangan, PAKE NAMA, dan segala ungkapan cinta menggelikan di blog ini. Astaga. Waktu kubaca lagi, aku merasa lagi membaca blog seorang cewek yang terobsesi sama seorang cowok yang belom pernah ditemuinya. Ya ampun. Nggak heran dia langsung kabur tak lama kemudian. Polos banget sih aku dulu?
5 Comments:
hohoho... okay okay... senang deh kamu manggil aku mel... let's rock on 2nd smester... betewe kamu suka musik rock ga sih? kalo ga suka ya kita ganti... let's pop/classic/rnb... aduh udah malem... mungkin itu sebabnya aku jadi jayus ga jelas...
hahaha.. kacau banget sih. Aku gak suka rock, lebih ke pop atau yang slow slow begitu deh.. btw kemaren tidur jam berapa? gile hari ini bangun pagi ke gereja abis itu gak bisa berenti nguap.. gara2 siapa nih ya..
hehehe... oke oke... maaf ini semua salahku... kemaren abis comment langsung tidur sih... hari ini malah aku ga ke gereja *bangga??*
pagi, cornelia~
kangen kangen kangen kangen
mel: gak papa kok, hehe..
sasko: sasko!! :D Pakabar? Maap udah jarang ke ASF nih.. btw novelmu udah selese kubaca lho, hehehe.. hebat2 ayo terbitkan lebih banyak novel lagi!
Post a Comment
<< Home