Desperately Procrastinating
Ada tugas Jurnal yang harus dikerjain.. tapi seperti biasa, mengulur-ulur waktu sampai saat terakhir... Lagipula aku bener-bener lagi bosan berat.. minggu ini weekendnya long sekali kayanya ya? Dari hari Kamis.. dan itu berarti hanya tiga hari kuliah.. karena hari ini nggak masuk, berarti hanya dua hari. Kenapa nggak masuk? Beginilah skenario pagi ini...
Jam 6.15
Weker bunyi dengan bunyi-kejam-yang-langsung-menembus-mimpi-indah-manapun-dan-menghempaskan-kita-kembali-ke-realita-yang-kejam.
Bangun dengan perasaan seperti harus mengangkat beban seberat 10 ton dan seluruh persendianku menolak untuk bergerak, tapi berhasil mematikan weker.
Berpikir "TOTALLY NEED MORE SLEEP" dan tiduran lagi sebentar...
Pintu diketok oleh mereka-yang-tidak-pernah-mengerti-bahwa-aku-BISA-bangun-dengan-weker-dan-tolong-jangan-ketok-karena-itu-memaksaku-harus-langsung-bangun-untuk-membuka-pintu-dan-nggak-bisa-tidur-tiduran-sampe-ketiduran-lagi.
Pada saat-saat seperti inilah aku paling berharap mempunyai kekuatan praktis Prue yaitu Telekinesis untuk membuka pintu tanpa harus bangun dari tempat tidur.
Akhirnya membuka pintu walaupun sekarang beban menjadi seberat 100 ton.
Semua perjuangan itu hanya untuk mendengar..
Pembantuku: Hari ini ada pelajaran yang penting gak?
Aku: [Umm. Pelajaran penting? Tidak ada satupun pelajaranku yang penting sayangnya. Tapi harus periksa absen dulu... hmm.. Dasar Logika baru 1x absen, Effective Learning sialan belom pernah.. Aman.] Nggak.
Pembantuku: Kalo nggak, Mama bilang nggak masuk nggak apa-apa, soalnya nggak ada yang nganterin.
Aku: [Perfecto. I hate Monday.] Oke. *melompat kembali ke tempat tidur dengan bahagia*
Hanya berharap aku sudah dikabari dari kemaren dan tidak harus mengalami kekejaman yang adalah mendengar weker dan ketokan pintu. Tapi selebihnya aku tidak komplain, kok. *kedip-kedip*
Akhir-akhir ini aku merasa semakin 'jauh' dengan para Halliwells. Ada saat-saat di mana aku online dan salah satu dari mereka online dan tidak ada yang berinisiatif menyapa. Ini tidak pernah terjadi dulu.. dan aku merasa agak sedih juga. We grew up and we drifted apart.. sepertinya memang masa-masa itu nggak bisa terulang lagi ya? Manusia berubah... kenapa sih manusia mesti berubah? Kenapa kita nggak bisa tetap sama? Pertanyaan yang gagal dijawab oleh ilmu komunikasi dan teori yang mengatakan makna terus berubah karena manusianya juga terus berubah.
Well... all we have is memories I guess. And I should be satisfied with that.
Jam 6.15
Weker bunyi dengan bunyi-kejam-yang-langsung-menembus-mimpi-indah-manapun-dan-menghempaskan-kita-kembali-ke-realita-yang-kejam.
Bangun dengan perasaan seperti harus mengangkat beban seberat 10 ton dan seluruh persendianku menolak untuk bergerak, tapi berhasil mematikan weker.
Berpikir "TOTALLY NEED MORE SLEEP" dan tiduran lagi sebentar...
Pintu diketok oleh mereka-yang-tidak-pernah-mengerti-bahwa-aku-BISA-bangun-dengan-weker-dan-tolong-jangan-ketok-karena-itu-memaksaku-harus-langsung-bangun-untuk-membuka-pintu-dan-nggak-bisa-tidur-tiduran-sampe-ketiduran-lagi.
Pada saat-saat seperti inilah aku paling berharap mempunyai kekuatan praktis Prue yaitu Telekinesis untuk membuka pintu tanpa harus bangun dari tempat tidur.
Akhirnya membuka pintu walaupun sekarang beban menjadi seberat 100 ton.
Semua perjuangan itu hanya untuk mendengar..
Pembantuku: Hari ini ada pelajaran yang penting gak?
Aku: [Umm. Pelajaran penting? Tidak ada satupun pelajaranku yang penting sayangnya. Tapi harus periksa absen dulu... hmm.. Dasar Logika baru 1x absen, Effective Learning sialan belom pernah.. Aman.] Nggak.
Pembantuku: Kalo nggak, Mama bilang nggak masuk nggak apa-apa, soalnya nggak ada yang nganterin.
Aku: [Perfecto. I hate Monday.] Oke. *melompat kembali ke tempat tidur dengan bahagia*
Hanya berharap aku sudah dikabari dari kemaren dan tidak harus mengalami kekejaman yang adalah mendengar weker dan ketokan pintu. Tapi selebihnya aku tidak komplain, kok. *kedip-kedip*
Akhir-akhir ini aku merasa semakin 'jauh' dengan para Halliwells. Ada saat-saat di mana aku online dan salah satu dari mereka online dan tidak ada yang berinisiatif menyapa. Ini tidak pernah terjadi dulu.. dan aku merasa agak sedih juga. We grew up and we drifted apart.. sepertinya memang masa-masa itu nggak bisa terulang lagi ya? Manusia berubah... kenapa sih manusia mesti berubah? Kenapa kita nggak bisa tetap sama? Pertanyaan yang gagal dijawab oleh ilmu komunikasi dan teori yang mengatakan makna terus berubah karena manusianya juga terus berubah.
Well... all we have is memories I guess. And I should be satisfied with that.
4 Comments:
Honey.
Halo? Kau idle melulu di sini. --;
NEVER TRUST IDLE SIGN!
never trust busy sign juga...
ehehehe
ngaco ah!
akhirnya kamu update juga... fuh! untung kita bolos hari senin... tau ga, pak joko lagi marah heboh! gosipnya ntar kalo kamu mau tau... hihihi...
*sorot mata calon jurnalis infotainment*
Maafkan saya.. --;
Post a Comment
<< Home