Monday, January 01, 2007

Happy New Year!!

Selamat Tahun Baru 2007!!

Dalam rangka tahun baru ini aku pun mengubah versi Blogger-ku ke versi yang baru. Dan ternyata lebih enak dilihat, hehehe... Jadi inilah postingan pertama di tahun 2007. Tapi postingan ini nggak akan berisi resolusi tahun baru, karena aku punya cerita yang lebih menarik..

Tanggal 30 Desember 2006, aku dan orangtuaku migrasi ke Hotel Shangrila. Mamaku yang bekerja di bidang dekorasi pesta-pesta setiap tahun selalu bertugas mendekorasi seluruh hotel ini untuk pesta tahun barunya. Di waktu-waktu seperti ini dia biasanya begadang selama 2 hari berturut-turut, yang menjelaskan kenapa sekarang dia sedang terkapar di kamarnya padahal tadi baru jam 6 waktu kutengokin. Dan semua dekorasi yang dibuat berhari-hari itu, omong-omong, dihancurkan dalam sekejap setelah pesta selesai [baca: orang-orang sibuk copotin balon-balon dan dekorasi lain seenaknya dan mencolongnya/dan atau memecahkannya]. Sepertinya untuk bekerja di bidang seperti ini memerlukan mental yang kuat dan kesabaran yang besar.

Oke. Kita langsung ke bagian serunya aja. Jadi aku sudah mengajak dua sahabatku, Nindy dan Vera untuk nginep bareng di sana. Kehebohan yang sebenarnya baru dimulai setelah kami kembali ke kamar sehabis pesta pada jam 1 dini hari tanggal 1 Januari 2007, walaupun sebelumnya kami [mostly Nindy sih] udah heboh berat di kamar ketawa-ketawa dan lain-lain padahal isinya cuma bertiga. Adalah sebuah keajaiban manajer hotel nggak nelpon kami untuk memperingatkan dengan sopan agar kami jangan terlalu berisik.

Kembali ke pokok masalah. Sebelum turun ke pesta, aku sempet keluar kamar dan memergoki beberapa cowok nongkrong di depan kamar di sebelah kamar kami, 1824. Aku langsung mengabari teman-temanku: ALERT! Ada cowok-cowok potensial di sebelah! Secara kami ini adalah cewek-cewek-menjelang-20-tahun-yang-desperate [atau Desperate Almost 20 Girls], kami langsung heboh. Norak memang. Tapi mereka sempet ngisengin kami dengan ngebel kamar kami dan kabur. Jadi, semua dimulai dari situ...

[1 Januari 2007, 1:00 AM]

Entah-siapa-yang-mencetuskan-ide-ini: Eh, kita isengin balik, yuk!

Dan kami pun mulai membagi tugas untuk misi rahasia ini, di mana aku dapet bagian megangin pintu kamar kami supaya tetep kebuka demi melancarkan usaha agen rahasia kami yang melakukan tugas berbahaya ngebel ke sebelah dan lari lagi ke kamar kami.

Respon-dari-sebelah-setelah-itu-terjadi: Gak ada siapa-siapa! Kita dikerjain, dodol!

Misi pertama: SUKSES!

Entah-siapa-lagi-yang-mencetuskan-ide-sinting-ini: Eh eh, kita taro pudel dari balon ini di depan kamar mereka sama tinggalin pesen, yuk! [mengacungkan pudel mungil dari balon yang dikasi mamaku]

Dan kami pun menulis pesan yang berbunyi: "Selamat Tahun Baru! Semoga tahun ini menyenangkan, ya! Tolong kembaliin lagi abis baca, soalnya kami juga mau ngasih ini ke kamar-kamar yang lain! [boong, benernya kami cuma nggak rela keilangan si pudel] Thanks kalo dikembaliin, kalo nggak, thanksnya nggak jadi!" dan menyelipkannya ke si pudel pembawa pesan.

Kami sibuk mendiskusikan sebaiknya nyuruh mereka ngembaliin benda itu ke mana. Akhirnya kami memutuskan untuk menyuruh mereka mengembalikan ke tempat semula [depan kamar mereka] setelah memastikan bahwa dengan pengintip pintu hotel kita nggak bisa ngintip lantai yang tepat berada di depan pintu, jadi kalo kami ngambil dengan cara merangkak berarti lolos dari jarak pandang!

Sayangnya, tepat saat kami mau menjalankan misi berbahaya itu, mereka pergi. Dengan kecewa kami pun menunggu sampai mereka kembali.

[1 Januari 2007, 3:00 AM]

Seseorang-yang-aku-udah-lupa-tepatnya-siapa: Hoi! Hoi! Kayanya mereka balik tuh!
*semua berebutan ngintip dari lubang pengintip dengan noraknya*

Kami pun memutuskan untuk menjalankan misi setelah mereka semua menghilang di balik pintu kamar mereka! Sang pudel ditaro dan bel mereka dibunyikan...

Dan beberapa detik kemudian, bel pintu kami berbunyi dan kami menemukan si pudel kembali di depan pintu kami! MEREKA TAU ITU PERBUATAN KAMI! Pasti gara-gara kami terlalu heboh waktu merencanakan tadi dan mereka bisa mendengar semuanya dari sebelah.

Tapi bisa dibilang, Misi Kedua: SUKSES!

Aku lalu kecapekan dan ambruk di tempat tidur setelah foto-foto bersama di depan jendela besar yang menampakkan pemandangan kota Jakarta di malam hari. Kupikir ini sudah berakhir, tapi..

[1 Januari 2007, 4:30 AM]

KRING! KRING! KRING! Telpon kamar kami berbunyi.

Ternyata Nindy entah bagaimana terkunci di luar kamar dengan bodohnya! Apa sih yang dilakukan nona hiperaktif itu pada jam setengah lima pagi?! Aku merasa baru tidur selama setengah jam.

Nindy: Kalian tega! Dibel berkali-kali gak ada yang bangun!
Aku: Sebetulnya telpon juga tadinya mau gak diangkat, tapi berhubung suaranya ganggu banget..
Nindy: ......

Nona ini beruntung dia ketemu mamaku di luar, kalo nggak dia mungkin harus tidur di luar. Dengan muka belepotan obat jerawat atau apa pun itu yang dipakainya.

Ternyata dia masih melanjutkan surat-suratan dengan penghuni sebelah! Untungnya abis naro surat, dia nggak ngebel mereka. Kalo iya, dan trus dia menemukan bahwa dengan bodohnya kamar kami terkunci, dia bakal ketangkep basah. Surat-suratan itu entah bagaimana berakhir dengan kami mendapatkan 3 potong pizza gara-gara Nindy bilang ke mereka kalo dia laper dan gak bisa tidur. Lalu tiba-tiba mereka menelponnya, dan semua orang di sebelah berebut ngomong dengannya. ADA APA SIH INI?! Aku hanya bisa bengong sambil setengah tidur. Aku tidak ikut makan pizzanya omong-omong, karena, halo, bukankah semua ibu selalu memperingatkan anaknya agar tidak menerima makanan dari orang tak dikenal?

Lalu masih ada beberapa adegan lucu lainnya di mana kami selalu bisa denger mereka ketawa ngakak abis terima surat kami, dan mereka yang nyanyi-nyanyi gak jelas sampe kedengeran ke kamar kami, dan intinya, kurasa aku mendapatkan sedikit sekali waktu tidur malam itu, sementara Nindy si nona hiperaktif hanya tidur sekitar 2 jam, itu pun setelah matahari terbit. Benar-benar kehebohan luar biasa.

Sayangnya sampai pulang kami nggak berhasil ngeliat muka orang-orang misterius itu, walaupun mereka sempet ngeliat aku waktu aku keluar kamar [sial, mereka pasti mengira aku si cewek kegenitan yang mereka telpon itu] sebelum ini semua dimulai tadi. Padahal kami udah sengaja mondar-mandir di lobby sambil membawa pudel, si "barang bukti kejahatan". Mungkin kami belum berjodoh, tapi itu jelas Tahun Baru paling wild and crazy yang pernah kualami.

Oh, diberkatilah kami cewek-cewek hampir 20 tahun yang desperate!

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Desperate Secrets - Secrets of my desperation in life from the past and present

THE DESPERATE

Alias: Cornelia
Age: 19
Gender: Female
Location: Indonesia
Birthdate: 03 Sept 1987
Star Sign: Virgo
Birthstone: Sapphire
Planet: Mercury
Element: Earth
Favorite Color: Lime Green
Obsession: Alias
Occupation: Freelance Translator
University Major: Integrated Marketing Communication
Live Journal: Private Eyes
Graphic Journal: Nocturne Love
Fan Fiction Journal: Three Decades
I am worth $2,045,034

Credits

Design by Ireth Halliwell
Hosted by Blogger
Site Content by Cornelia

Shoutbox



Free Website Counter
Free Website Counter

Powered 
by Blogger